BERKAH UTAMA, METTA SUTTA, JIVAKA SUTTA, DAN SIGALOVADA SUTTA

 

BERKAH UTAMA, METTA SUTTA, JIVAKA SUTTA,

DAN 

SIGALOVADA SUTTA



 

Pendahuluan

            Ajaran Buddha adalah landasan utama bagi kehidupan spiritual dan etika bagi jutaan orang di seluruh dunia. Dalam ajaran Buddha, sutta atau ceramah merupakan bagian penting yang berisi nasihat dan ajaran beliau kepada para pengikutnya. Metta Sutta, Jivaka Sutta, dan Sigalovada Sutta adalah tiga sutta yang memiliki signifikansi khusus dalam mengarahkan umat Buddha menuju kehidupan yang penuh kebajikan dan kebahagiaan.Ajaran Buddha, yang dikenal sebagai Dhamma atau Dharma, mencakup berbagai pengajaran dan nasihat yang dapat membantu manusia mencapai pencerahan dan kebahagiaan sejati. Sutta-sutta merupakan tulisan-tulisan penting yang berisi ajaran-ajaran langsung dari Sang Buddha. Metta Sutta, Jivaka Sutta, dan Sigalovada Sutta adalah tiga sutta yang menekankan nilai-nilai penting dalam kehidupan manusia.

Dalam tradisi agama Buddha, terdapat berbagai ajaran dan sutta yang memberikan panduan bagi praktik spiritual dan etika hidup. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi tiga sutta yang sangat penting dalam konteks ini: Metta Sutta, Jivaka Sutta, dan Sigalovada Sutta. Ketiga sutta ini mengandung ajaran-ajaran penting yang dapat membawa berkah dan kebaikan dalam kehidupan seseorang.Pengenalan tentang pentingnya ajaran Buddha dalam mengarahkan kehidupan kita menuju kebaikan dan kedamaian.Dalam ajaran Buddha, terdapat berbagai sutta yang mengandung nilai-nilai moral dan ajaran yang berharga bagi pengembangan pribadi dan kehidupan yang baik. Tiga sutta yang menonjol dalam hal ini adalah Metta Sutta, Jivaka Sutta, dan Sigalovada Sutta. Ketiga sutta ini menawarkan panduan dan pesan penting yang dapat membawa berkah utama dalam kehidupan kita.

 

Pembahasan

A.Berkah Utama Metta Sutta

Metta Sutta adalah salah satu sutta terkenal dalam ajaran Buddha. Sutta ini ditemukan dalam Khuddaka Nikaya, salah satu bagian dari Tripitaka (kanon Pali Buddha). Metta Sutta menyampaikan ajaran Buddha mengenai pentingnya mengembangkan kasih sayang yang universal terhadap semua makhluk hidup. Metta Sutta, juga dikenal sebagai "Sutta Kebaikan Hati", adalah salah satu sutta terkenal dalam kanon Pali. Sutta ini mengajarkan pentingnya mengembangkan cinta kasih sayang universal (metta) terhadap semua makhluk hidup. Sutta ini menekankan bahwa dengan mempraktikkan kasih sayang, kesan egoisan, kemarahan, dan kebencian akan terhapus. Metta Sutta mengajarkan kita untuk melihat semua makhluk sebagai saudara dan menyebarkan kebaikan serta cinta kasih kepada semua orang.

 

Pesan utama Metta Sutta adalah bahwa kasih sayang universal merupakan pondasi penting dalam menciptakan kedamaian, kebahagiaan, dan kerukunan di dunia. Sutta ini mengajarkan praktik-praktik konkret untuk mengembangkan metta, termasuk cara mengendalikan pikiran negatif, merangkul toleransi, dan menyebarkan kebaikan. Melalui praktik metta, seseorang dapat menumbuhkan sikap positif, mengatasi ketidakpercayaan, dan membantu menciptakan dunia yang lebih harmonis.Dalam sutta ini, Buddha menekankan perlunya mengatasi kebencian, kedengkian, dan sikap bermusuhan dalam diri kita dan menggantinya dengan kebijaksanaan kasih sayang yang meluas kepada semua.Metta Sutta berbicara tentang betapa pentingnya menjaga pikiran yang bebas dari kebencian dan permusuhan, dan menggantinya dengan kebaikan hati dan keinginan untuk kebahagiaan semua makhluk. Buddha mengajarkan bahwa dengan mengembangkan kasih sayang universal, seseorang akan merasakan kedamaian batin yang mendalam dan menciptakan ikatan yang kuat dengan semua makhluk hidup. Sutta ini juga menjelaskan bagaimana kita dapat melatih diri kita sendiri dalam mengembangkan kasih sayang melalui meditasi dan refleksi.

 

Pentingnya Ajaran Metta Sutta

Ajaran Metta Sutta memiliki sejumlah keutamaan yang penting bagi para praktisi Buddhisme maupun bagi individu dari berbagai latar belakang agama dan kehidupan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa ajaran ini dianggap berharga:

  1. Memupuk Kedamaian Batin: Metta Sutta mengajarkan cara mengatasi kebencian dan permusuhan dalam pikiran kita. Dengan mengembangkan kasih sayang universal, kita mampu mencapai kedamaian batin yang mendalam dan menenangkan pikiran kita.
  2. Membangun Hubungan yang Baik: Dengan mempraktikkan kasih sayang universal, kita dapat menciptakan hubungan yang harmonis dan memperkuat ikatan dengan semua makhluk hidup. Ini membantu dalam membangun kehidupan sosial yang positif dan mempromosikan saling pengertian di antara sesama.
  3. Melatih Kualitas Mental: Metta Sutta mengajarkan tentang pentingnya melatih kualitas mental seperti kesabaran, keberanian, kedermawanan, dan keadilan.

Dalam Metta Sutta (Sutta tentang Kasih Sayang), terdapat empat berkah utama yang disebutkan. Berikut adalah keempat berkah utama tersebut:

  1. Tidur Nyenyak: Orang yang mempraktikkan metta, atau kasih sayang yang tulus, akan tidur dengan tenang dan nyenyak. Mereka akan terbebas dari rasa takut, kecemasan, dan pikiran yang mengganggu saat tidur.
  2. Bangun dengan Damai: Ketika seseorang memiliki metta, mereka akan bangun dengan perasaan damai dan tenang. Mereka tidak terganggu oleh pikiran-pikiran negatif atau kegelisahan yang dapat mengganggu ketenangan pikiran saat bangun tidur.
  3. Bebas dari Penyakit: Praktik metta dapat memberikan kekuatan penyembuhan dan keberkahan bagi tubuh. Meskipun tidak menjamin kebebasan dari semua penyakit, tetapi seseorang yang memiliki metta cenderung memiliki kesehatan yang lebih baik dan daya tahan tubuh yang lebih kuat.
  4. Dikasihi oleh Manusia dan Makhluk Halus: Orang yang hidup dengan metta akan diberkati dengan kasih sayang dan penghormatan dari manusia di sekitarnya. Mereka akan memiliki hubungan yang harmonis dengan sesama manusia. Selain itu, makhluk halus atau entitas spiritual yang baik juga akan memberikan simpati dan perlindungan kepada mereka.

 

B.Jivaka Sutta

Jivaka Sutta adalah salah satu sutta dalam kanon Pali Buddha yang memuat percakapan antara Buddha dan Jivaka, seorang dokter terkenal pada masa itu. Sutta ini terdapat dalam Majjhima Nikaya, yang merupakan salah satu bagian dari Tipitaka (kanon Pali Buddha).Sutta ini menceritakan saat Jivaka datang menjumpai Buddha untuk berkonsultasi mengenai etika dan praktik medis yang benar. Jivaka memiliki kekhawatiran tentang beberapa tindakan medis yang dilakukan dalam masyarakat pada saat itu, seperti penggunaan obat-obatan yang mengandung alkohol, daging yang diperoleh melalui pembunuhan, dan pengobatan yang melibatkan pengambilan nyawa hewan.Dalam Jivaka Sutta, Buddha memberikan pedoman etika yang jelas kepada Jivaka. Buddha menjelaskan bahwa tindakan medis yang melibatkan penggunaan alkohol, pembunuhan, atau penderitaan hewan bertentangan dengan ajaran Dhamma. Ia menggarisbawahi pentingnya menjaga kehidupan, menghindari kekerasan, dan berbuat baik kepada semua makhluk.

Jivaka Sutta, atau "Sutta Kebijaksanaan bagi Jivaka" adalah sutta yang mengandung ajaran Buddha mengenai praktik kesehatan dan perawatan tubuh. Sutta ini berfokus pada Jivaka, seorang tabib terkenal pada zaman Buddha. Dalam sutta ini, Buddha memberikan nasihat kepada Jivaka tentang pentingnya menjaga kesehatan dan menghindari perilaku yang merugikan tubuh. Sutta ini mengajarkan prinsip-prinsip dasar kesehatan seperti makan dengan bijak, menjaga kebersihan diri, dan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk. Jivaka Sutta juga menekankan pentingnya menggabungkan praktik meditasi dengan pemeliharaan kesehatan fisik untuk mencapai keseimbangan dan kebahagiaan holistik.

Buddha memberikan contoh kasus-kasus spesifik yang menjadi perhatian Jivaka. Misalnya, ketika Jivaka bertanya tentang pengobatan yang melibatkan tindakan melukai atau memotong tubuh seseorang, Buddha menjelaskan bahwa tindakan semacam itu hanya boleh dilakukan dengan niat yang benar, yaitu untuk menyelamatkan nyawa dan meringankan penderitaan. Buddha menegaskan bahwa dokter yang menjalankan praktik medis dengan niat yang baik, tanpa merusak kehidupan dan dengan mempraktikkan kasih sayang, akan memberikan manfaat kepada banyak orang.Pada intinya, Jivaka Sutta menekankan pentingnya etika dalam praktik medis. Sutta ini mengajarkan bahwa praktisi medis harus memiliki niat yang benar, menjaga kehidupan, menghindari kekerasan, dan mempraktikkan kasih sayang dalam setiap tindakan medis. Jivaka Sutta memberikan pedoman etika yang relevan bagi praktisi medis dalam menjalankan tugas mereka dengan integritas dan belas kasihan.Implikasi Jivaka Sutta dalam praktik medis modern juga penting. Sutta ini mengingatkan praktisi medis akan tanggung jawab moral mereka untuk melindungi dan menghormati kehidupan, serta menjalankan praktik medis dengan niat yang benar dan kasih sayang. Sutta ini juga menyoroti pentingnya hubungan yang baik antara dokter dan pasien, dengan menjaga komunikasi yang jujur, saling pengertian, dan kepercayaan.

Pesan utama Jivaka Sutta adalah pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan dalam kehidupan. Buddha menekankan bahwa tubuh dan pikiran yang sehat adalah fondasi yang penting dalam perjalanan spiritual. Dengan menjaga kesehatan secara holistik, kita dapat memanfaatkan potensi penuh kita dan lebih efektif dalam mengejar tujuan hidup kita.

 

C.Sigalovada Sutta

Sigalovada Sutta, juga dikenal sebagai Discourse to Sigala, adalah sutta yang terdapat dalam Digha Nikaya, bagian dari Tipitaka (kanon Pali Buddha). Sutta ini menggambarkan percakapan antara Buddha Gautama dan seorang pemuda bernama Sigala.Sigalovada Sutta merupakan ajaran Buddha tentang etika dan perilaku yang benar dalam kehidupan sehari-hari. Sutta ini memberikan pedoman tentang tata cara hidup yang harmonis dan bertanggung jawab dalam hubungan sosial, termasuk hubungan antara orang tua dan anak, suami istri, guru dan murid, dan majikan dan karyawan.Sigalovada Sutta memberikan panduan etika dan perilaku yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Sutta ini menekankan pentingnya sikap saling menghormati, tanggung jawab sosial, dan membangun hubungan yang harmonis dengan orang-orang di sekitar kita.Sigalovada Sutta, juga dikenal sebagai "Sutta Pembimbingan kepada Sigala," adalah sutta yang mengajarkan etika dan prinsip-prinsip kehidupan yang bijaksana kepada Sigala, seorang pemuda yang ingin menjalani kehidupan yang baik. Sutta ini menguraikan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh berbagai peran dalam masyarakat, seperti hubungan antara orang tua dan anak, suami istri, guru dan murid, dan pekerja dan majikan. Sutta ini menekankan pentingnya menjalani kehidupan yang bertanggung jawab dan menghormati etika dalam semua aspek kehidupan sehari-hari.

            Sigalovada Sutta, atau "Sutta mengenai Perilaku yang Benar bagi Sang Pemuda Sigala" sutta ini  yang berfokus pada etika dan perilaku yang benar dalam kehidupan sehari-hari. Sutta ini menceritakan kisah Sigala, seorang pemuda yang ingin menghormati dan melayani orang tuanya dengan baik. Buddha memberikan nasihat kepada Sigala mengenai Bhikkhu Bodhi.

Sigalovada Sutta menggambarkan percakapan antara Buddha dan seorang pemuda bernama Sigala. Dalam sutta ini, Buddha memberikan pedoman tentang tata cara hidup yang harmonis dan bertanggung jawab dalam hubungan sosial. Sutta ini meliputi enam bagian yang mencakup berbagai aspek kehidupan, yaitu:

  • Hubungan dengan Orang Tua: Sutta ini menjelaskan kewajiban dan penghormatan yang harus diberikan oleh seorang anak kepada orang tua mereka. Anak-anak dianjurkan untuk menyayangi, menghormati, dan membantu orang tua mereka dalam kehidupan sehari-hari.
  • Hubungan dengan Pasangan Hidup: Sutta ini memberikan pedoman tentang bagaimana suami dan istri harus saling menghormati, saling mendukung, dan menjaga kepercayaan satu sama lain dalam pernikahan mereka.
  • Hubungan dengan Anak: Sutta ini menekankan pentingnya orang tua dalam memberikan kasih sayang, pendidikan, dan perlindungan kepada anak-anak mereka. Anak-anak dianjurkan untuk menghormati, mendengarkan, dan taat kepada orang tua mereka.
  • Hubungan dengan Teman dan Tetangga: Sutta ini menjelaskan pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan teman dan tetangga. Manusia dianjurkan untuk saling membantu, berbagi kebaikan, dan menjaga ketertiban dalam masyarakat.
  • Hubungan dengan Guru dan Murid: Sutta ini menyoroti pentingnya hubungan yang baik antara guru dan murid. Guru dihormati sebagai sumber pengetahuan dan murid dianjurkan untuk menghormati, mendengarkan, dan menghargai ajaran guru mereka.
  • Hubungan dengan Majikan dan Karyawan: Sutta ini memberikan pedoman tentang hubungan yang baik antara majikan dan karyawan. Majikan dianjurkan untuk memberikan upah yang adil, kondisi kerja yang layak, dan memperlakukan karyawan dengan baik. Di sisi lain, karyawan dianjurkan untuk melakukan tugas mereka dengan baik dan jujur.

Sigalovada Sutta memberikan pedoman praktis tentang etika sosial dan hubungan antara individu dalam kehidupan sehari-hari. Sutta ini menekankan pentingnya sikap saling menghormati, tanggung jawab sosial, dan membangun hubungan yang harmonis dengan orang-orang di sekitar kita.Pada intinya, Sigalovada Sutta memberikan ajaran yang relevan dalam membentuk masyarakat yang saling mendukung dan berkelanjutan. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam sutta ini dapat diterapkan dalam berbagai konteks kehidupan, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, maupun tempat kerja.

 Kesimpulan

            Metta Sutta, Jivaka Sutta, dan Sigalovada Sutta adalah tiga sutta yang memiliki signifikansi khusus dalam mengarahkan umat Buddha menuju kehidupan yang penuh kebajikan dan kebahagiaan.Ajaran Buddha, yang dikenal sebagai Dhamma atau Dharma, mencakup berbagai pengajaran dan nasihat yang dapat membantu manusia mencapai pencerahan dan kebahagiaan sejati.Dengan mengembangkan cinta kasih sayang universal, mempraktikkan etika dalam praktik kedokteran, dan menghormati etika dalam kehidupan sehari-hari, kita mampu menjalani kehidupan yang bermakna, bermanfaat, dan penuh dengan kebaikan.

Saran

Demikianlah essay ini kami buat,semoga dapat membawa manfaat bagi para pembaca untuk mengetahui tentang Berkah utama metta sutta,Jivaka sutta,Dan sigalovada sutta ,semoga essay ini bisa digunakan semestinya dan semoga bermanfaat,serta essay ini bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.Materi yang kami sampaikan dan kami pelajari tentu masih jauh dari kata sempurna.Setelah membaca essay ini tentunya masih banyak kekurangan di dalamnya untuk itu kritik dan saran sangat kami butuh agar kedepannya dalam pembuatan essay kami mampu menciptakan karya tulis yang lebih baik dan berkembang,dan semoga bagi pembaca dapat mempelajari serta memahami materi yang sudah disampaikan sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Daftar Pustaka

Thanissaro Bhikkhu. (1997). Jivaka Sutta: To Jivaka (On Being a Physician) (MN 55). Diakses dari: https://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.055.than.html

Bhikkhu Bodhi. (2012). The Discourse on the Layman’s Code of Discipline (Sigalovada Sutta). Wisdom Publications.

Thanissaro Bhikkhu. (1997). Sigalovada Sutta: The Layperson's Code of Discipline (DN 31). Diakses dari: https://www.accesstoinsight.org/tipitaka/dn/dn

Bhikkhu Bodhi. (2005). "The Discourse on Loving-Kindness" (Metta Sutta). In The Connected Discourses of the Buddha: A Translation of the Samyutta Nikaya. Wisdom Publications.

Nyanaponika Thera. (1998). The Heart of Buddhist Meditation: The Buddha's Way of Mindfulness. Weiser Books.

(1995). The Middle Length Discourses of the Buddha: A Translation of the Majjhima Nikaya. Wisdom Publications.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MINDFULNESS

TANTANGAN PENDIDIKAN DI ERA KEMAJUAN TEKNOLOGI

Apa itu BISNIS ???