TANTANGAN PENDIDIKAN DI ERA KEMAJUAN TEKNOLOGI

 

TANTANGAN PENDIDIKAN DI ERA

KEMAJUAN TEKNOLOGI

Hendri Ardianto

 

ABSTRAK

Pemanfaatan teknologi pembelajaan diharapkan pesan pendidikan dapat dikemas lebih sistemik dan sistematik baik dalam kemasan fisik maupun maya, yang tidak lagi dibatasi oleh dimensi ruang maupun waktu, sehingga dapat diterima oleh peserta didik dengan baik, mudah, dan meluas, serta menciptakan pendidikan yang menyenangkan, fleksibel dalam dimensi waktu, ruang, serta mengembangkan potensi peserta didik secara individual. Masalah yang ada perlu di optimalkan sumber daya manusianya berkaitan dengan guru dan siswa harus memiliki akses teknologi digital dan internet di sekolah, materi pembelajaran interaktif yang menggunakan laptop/computer, guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan alat-alat digital, harus tersedianya anggaran yang cukup untuk mengadakan, mengembangkan, serta merawat sarana dan prasarana dan adanya dukungan dari semua pihak baik, kepala sekolah, guru, dan siswa dalam menerapkan pembelajaran TIK.

 

Kata Kunci: Pendidikan, Teknologi, Kendala dan Solusi

 

PENDAHULUAN

Teknologi merupakan bagian penting pada pendidikan moderen ini. Pemanfaatan teknologi pada pendidikan memberikan kontribusi yang tinggi pada tercapainya tujuan pendidikan. Pesatnya teknologi memiliki dualisme dalam penggunaannya. Dampak positif dan negative akan menjadi tantangan pendidik dalam penerapan teknologi moderen. Dampak positif pada peserta didik terletak pada pembelajaran terhadap penggunanya. Dampak positif dari pesatnya teknologi dalam pendidikan antara lain, Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan. Selain cepatnya akses dalam pecarian referensi, Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan. Manfaat-manfaat dari teknologi seharusnya memberikan kontribusi dalam majunya pendidikan.

Tetapi tidak semua dapat memanfaatkan teknolgi secara optimat yang mengandung nilai positif. Dikutip dari Tribunnews.com (20/05/2020) bahwa penggunaan berlebihan atau ketergantungan pada teknologi dapat menimbulkan efek psikologis yang merugikan, termasuk mengasingkan diri dari kehidupan sosial secara nyata. Selain itu penggunaan berlebihan atau ketergantungan pada teknologi dapat menimbulkan efek psikologis yang merugikan, termasuk mengasingkan diri dari kehidupan sosial secara nyata. Masalah diatas menjadi perhatian khusus bagi pendidik dalam menerapkan dan memperkenalkan teknologi di bidang pendidikan. Hal tersebut di jadikan tantangan untuk berpikir kritis terhadap kemungkinan-kemungkinan negative yang terjadi. Maka perlunya mengoptimalkan kemampuan pengunaan teknologi dan juga pemilihan media dalam menyampaikan ilmu kepada peserta didik. Dengan inovasi pendidik dalam memberikan pelajaran, kemungkinan buruk terjadi akan sangat minim.

 

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik analisis deskriptif dengan kajian kepustakaan (library research) dimana penelitian

ini berusaha menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau. Artikel ini menyoroti tentang tantangan pendidikan di era teknologi.

 

PEMBAHASAN

Pendidikan Berbasis Teknologi

Pemanfaatan teknologi pembelajaan diharapkan pesan pendidikan dapat dikemas lebih sistemik dan sistematik baik dalam kemasan fisik maupun maya, yang tidak lagi dibatasi oleh dimensi ruang maupun waktu, sehingga dapat diterima oleh peserta didik dengan baik, mudah, dan meluas, serta menciptakan pendidikan yang menyenangkan, fleksibel dalam dimensi waktu, ruang, serta mengembangkan potensi peserta didik secara individual (Khotimah et al., 2019).

Tujuan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sebagai solusi untuk, menumbuh kembangkan kreativitas baik pendidik maupun peserta didik. Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi adalah upaya memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk proses pembelajaran, dan berfungsi sebagai alat bantu bukan sebagai subjek utama, sehingga teknologi dapat membantu manusia, dalam menyelesaikan berbagai permasalahan didunia nyata, yang saat ini menjadi tumpuan didalam dunia kerja, sehingga peserta didik mempunyai pengetahuan dasar sebagai modal utama memasuki dunia kerja (Azhariadi et al., 2019).

Adapun hal penting dalam lancarnya pembelajaran berbasis teknologi. Faktor Pendukung Pendidikan Berbasis Teknologi Faktor-faktor pendukung dalam rangka membangun sistem pendidikan berbasis teknologi mencakup (Ronald Hatasuhud (2017):

1)     Anggaran, Dibutuhkan biaya yang besar untuk membangun sebuah sistem berbasis teknologi yang komprehensif dan merata ke seluruh wilayah.

2)     SDM, Selain tenaga pendidik yang menguasai perkembangan teknologi, dibutuhkanjuga developer atau program mer-programmer yang handal. Yang tidak kalah penting adalah peningkatan mental dan moral pejabat dan seluruh elemen dalam Pendidikan untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi.

3)     Perlengkapan teknologi yang memadai. Perlengkapan teknologi yang lengkap, terkini dan mutakhir adalah salah satu faktor penunjang utama untuk membangun sistem Pendidikan berbasis teknologi.

Selain faktor pendukung diatas, ada pula hal yang harus di perhatikan dalam memanfaatkan teknologi dalam penyampaian pelajaran kepada peserta didik. Menurut Andriani, (2015) untuk dapat memanfaatkan TIK untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, ada tiga hal yang harus disadari yaitu:

1)     Siswa dan guru harus memiliki akses teknologi digital dan internet di kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru.

2)     Harus tersedia materi yang berkualitas, dukungan yang bermakna dan budaya bagi siswa dan guru, dan

3)     Guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan alat dan sumber daya digital untuk membantu siswa mencaqpai standar akademik.

 

Tantangan dan Penyelesaian Masalah Pendidikan di Era Teknologi

Teknologi pendidikan adalah metode bersistem untuk merencanakan, menggunakan, dan menilai seluruh kegiatan pengajaran dan pembelajaran dengan memperhatikan, baik sumber teknis maupun manusia dan interaksi antara keduanya, sehingga mendapatkan bentuk pendidikan yang lebih efektif (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Di dalam perkembangan teknologi diperlukannya para pelajar yang berpikir kritis, oleh sebab itu seorang pengajar harus mengembangkan muridnya untuk berpikir kritis (Pamungkas, 2013). Oleh sebab itu perlunya kemampuan pendidik untuk selalu meng Up Grade pengetahuannya terkhusus dalam penggunaan teknologi. Moderen ini pembelajaran yang di lakukan harus mampu beradaptasi dengan jaman. Bukan sekedar pembelajaran konvensional, akan tetapi bagaimana pembelajaran yang menyenangkan dan juga menyisipkan nilai kharakter.

Penggunaan teknologi sebagai topangan pendidikan harus disertai dengan kesadaran untuk tetap mengakomodasi dan mempertahankan esensi pendidikan bukan hanya menyangkut transfer pengetahuan, tetapi juga memberi keteladanan, menanamkan nilai-nilai kebaikan, membina karakter, menumbuhkan potensi keunikan setiap anak didik, memberi motivasi, dan rupa-rupa hidden curriculum yang lain (Cayeni & Utari, 2019). Oleh karena itu, sebuah pemikiran mengenai penggunaan topangan teknologi dalam pembelajaran, namun tetap memberi esensi pendidikan, perlu dengan kesadaran dilakukan oleh guru. Apabila tidak, dampak negatif jangka panjang dari penggunaan teknologi dalam pendidikan, akan sangat besar. Kita mungkin justru akan kehilangan hal yang penting dalam pendidikan. Untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut di atas, perlu adanya solusi sebagai syarat keberhasilan penerapan TIK pada proses pembelajaran, yaitu: guru dan siswa harus memiliki akses teknologi digital dan internet di sekolah, materi pembelajaran interaktif yang menggunakan laptop/computer, guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan alat-alat digital, harus tersedianya anggaran yang cukup untuk mengadakan, mengembangkan, serta merawat sarana dan prasarana dan adanya dukungan dari semua pihak baik, kepala sekolah, guru, dan siswa dalam menerapkan pembelajaran TIK. (Akbar & Noviani, 2019).

Berkaitan dengan tantangan dalam teknologi, masalah yang muncul dalam pembelajaran dapat di atasi dengan mengoptimalkan teknologi yang relevan. Salah satu yang dapat di gunakan yaitu Sistem DIY. Sistem DIY adalah kepanjangan dari Sistem Drag the iurrent Issue, Intensive consultation group, Young and profesional teacher (Putri, 2019). Sistem ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah perkembangan teknologi masa kini yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia dengan cara yang cukup mudah dan efektif. Teknologi internet yang kian pesat membuat bukan lagi hal yang sulit untuk mendapatkan akses internet untuk pribadi seperti contohnya ponsel pribadi yang dimiliki para siswa sekolah menengah. Dengan mengangkat issue terkini, grup konsultasi antara siswa-siswa dan guru, serta pengajar yang muda, profesional dan kompeten dalam bidang teknologi akan sangat membantu penerapan pendidikan TIK lebih optimal untuk peningkatan sumber daya manusia berbasis teknologi internet.

 

 

1)     D (Drag the current issue)

Pengangkatan isu-isu terkini akan membuat siswa dapat berpikir kritis dalam penyelesaian masalahnya. Untuk mendapatkan isu atau berita terkini sekarang mudah dengan adanya portal berita online atau website-website yang berbasis teknologi. Terbiasa dengan masalah-masalah terkait perkembangan IPTEK akan mengolah siswa berpikir kritis mengenai solusi yang harus diberikan. Bukan hanya masalah mengenai perkembangan teknologi dan bidang pendidikan yang merangsang kreativtas siswa untuk meciptakan alat atau teknologi pembaharuan, namun masalah-masalah kompleks seputar social, budaya, ekonomi bahkan politik dapat membuat siswa berpengetahuan luas, berpikir kritis mengenai sistem yang dapat menyelesaikan masalah tersebut atau sistem yang membuat masalah-maslah pelik menjadi potensi dan kesempatan untuk mengembangkan diri. Bukan hanya dimanjakan dengan hiburan semata, pembawaan isu-isu terkini membuat siswa sadar akan lingkungannya, membuat mereka mengetahui tentang persaingan teknologi di era revolusi industri ini sehingga menumbuhkan jiwa kompetitif untuk terus mengembangkan dirinya.

 

2)     I (Intensive consultation group)

Grup konsultasi yang intensif merupakan wadah bagi para siswa mendiskusikan

isu-isu terkini. Grup dapat dibuat dalam aplikasi mobile phone apapun seperti contohnya WhatsApp, Line, dll. Siswa yang memiliki masalah pribadi berkaitan perkembangan teknologi ataupun mempunyai berita terkini dari internet tidak hanya merenungkannya sendiri dan dapat mendiskusikannya dengan intensif pada grup ini. Grup konsultasi yang terbuka membuat siswa nyaman dalam bercerita, berkeluh kesah maupun berargumen untuk menyelesaikan maslaah-masalah yang sedang terjadi. Diskusi secara rutin dan intensif membuat para siswa terlatih untuk kerja sama dan berpendapat. Pemecahan masalah melalui grup membuat siswa berpemikiran maju dan terbuka terhadap hal-hal baru berkaitan isu teknologi, membuat siswa menjadi mampu mengikuti perkembangan jaman dengan pemikiran yang matang

 

3)     Y (Young and profesional teacher)

Pengajar yang masih muda dan kompeten dalam bidang teknologi membuat

keberadaan grup konsultasi yang membahas mengenai isu-isu terkini menjadi lebih optimal. Pengajar yang masih muda berarti pengajar yang mengikuti perkembangan internet sehingga dapat mengerti dengan kondisi siswa dan lingkungannya saat ini. Pengajar sebagai guru yang menjembatani aspirasi para siswa dan kebijakan sekolah, sebagai pengamat dalam diskusi grup, penengah saat argumentasi pendapat, dan pembimbing yang mampu mengenalkan serta mengajarkan siswa dampak dari internet yang luas. Pengajar yang kompeten dan profesional mampu menggiring siswa pada pengembangan ide dan kreativitasnya menjadi suatu karya yang berbasis teknologi modern. Dengan adanya pengajar yang seperti ini, dampak- dampak dari internet seperti cyber crime dan berita hoax dapat dihindarkan dengan pembekalan ilmu yang disampaikan dengan cara yang dapat diterima dengan mudah melalui teknologi internet kepada siswa. Artinya teknologi pendidikan tidak hanya merupakan sebuah ilmu tapi juga sebagai sumber informasi dan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang bisa mefasilitasi proses pembelajaran. Teknologi (Surani, 2019).

 

 

 

 

 

 

 

KESIMPULAN

Pengaruh perkembangan teknologi yang sangat cepat ini memberikan dampak poositif dengan semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan dari dan keseluruh dunia menembus batas ruang dan waktu. Dari sisi dampak negative yaitu terjadinya perubahan nilai, norma, aturan, atau moral kehidupan yang dianut masyarakat. Menyikapi keadaan ini, maka peran pendidikan sangat penting untuk menggembangkan dampak positif dan memperbaiki dampak negatifnya. Pendidikan tidak antipasti atau alergi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun sebaliknya menjadi subyek atau pelapor dalam pengembangannya.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

akbar, A., & Noviani, N. (2019). Tantangan Dan Solusi Dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan Di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Pgri Palembang, 2(1), 18–25.

 

Andriani, T. (2015). Sistem Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi. S O S I A L B U D A Y A : M E D I A K O M U N I K A S I I L M U - I L M U S O S I A L D A N B U D A Y A , V O L . 1 2 , N O . 1 J A N U A R I - J U N I 2 0 1 5, Vol.12 No.

 

Azhariadi, Desmaniar, I., & Geni, Z. L. (2019). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Di Daerah Terpencil. Jurnal Insypro (Information System And Processing), 121, 78–88.

 

Cayeni, W., & Utari, A. S. (2019). Penggunaan Teknologi Dalam Pendidikan: Tantangan Guru Pada Era Revolusi Industri 4 . 0. Prosiding Seminar Nasional Program Pascasarjana, 658–667. Https://Jurnal.Univpgri-Palembang.Ac.Id/Index.Php/Prosidingpps/Article/View/3096

Khotimah, H., Astuti, E. Y., & Apriani, D. (2019). Pendidikan Berbasis Teknologi: Permasalahan Dan Tantangan. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Pgri Palembang, 357–368.

 

Pamungkas, B. R. (2013). Pendidikan Di Era Disrupsi Teknologi Atau Perkembangan Teknologi Oleh. Journal Of Chemical Information And Modeling, 53(9), 1689–1699.

 

Putri, R. F. A. (2019). “Optimalisasi Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Guna Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Melalui Sistem Diy Di Kalangan Siswa Sekolah Menengah.” Https://Doi.Org/10.31219/Osf.Io/2tmbw

 

Ronald Hatasuhud. (2017). Sistem Pendidikan Berbasis Teknologi. Diakses Melalui: Https://Www.Kompasiana.Com/Ronaldhut Asuhut/Sistem-Pendidikan-Berbasis- Teknologi.

 

Surani, D. (2019). Studi Literatur: Peran Teknologi Pendidikan Dalam Pendidikan 4.0. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fkip, 2(1), 456–469.

 

Wulandari, Fitri. (2020). Dampak Negatif Teknologi, Bisa Bikin Perasaan Jadi Terisolasi Secara Sosial. Tribunnews.Com. Diakses Pada Tanggal 01 Juni 2021. Https://Www.Tribunnews.Com/Bisnis/2021/05/20/Dampak-Negatif-Teknologi-Bisa-Bikin-Perasaan-Jadi-Terisolasi-Secara-Sosial

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MINDFULNESS

Apa itu BISNIS ???